Rabu, 15 Juni 2011

manisan buah manggis

JUDUL
MANISAN BUAH NANAS

LATAR BELAKANG
Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Industri pengolahan buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, karena memiliki potensi ekspor. Volume ekspor terbesar untuk komoditas hortikultura berupa nanas olahan yaitu 49,32 % dari total ekspor hortikultura Indonesia tahun 2004 (Biro Pusat Statistik, 2005). Penyebaran tanaman nanas menjangkau setiap propinsi di Indonesia. Maka tidak heran bila buahnya yang mengandung nilai gizi cukup tinggi di kalangan masyarakat. Sebagai variasi pemanfaatan buah nanas, selain dikonsumsi secara segar, di sini ditawarkan olahan nanas kering. Masyarakat kini banyak yang sadar akan pentingnya hidup sehat. Oleh karena itu produk nanas kering yang dihasilkan boleh dianggap mempunyai kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Kandungan vitamin C dalam nenas adalah 24 mg dalam 100 gram buah nanas segar. Umur simpan buah nenas segar antara 1 sampai 7 hari pada 21,11oC, sedangkan buah-buahan kering umur simpannya dapat mencapai 1 tahun atau lebih. Dengan kadar air buah kering antara 18 sampai 25 % (Winarno dan Laksmi, 1974 dalam Muchtadi R, 1997) Pengeringan dehidrasi makanan merupakan pengawetan makanan yang paling berkembang saat ini. Tujuan utama dari pengeringan makanan adalah untuk menurunkan kadar air yang terdapat pada nenas segar, dimana air merupakan titik utama untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bahan pangan dapat dikeringkan dengan cara alami yaitu menggunakan panas alami dari sinar matahari, dan penegrinagn buatan ( artificial drying ), yaitu menggunakan panas selain sinar matahari yaitu dilakukan dalam suatu alat pengering, misalnya STD (solar tunnel drier).
Pengeringan dengan sinar matahari merupakan jenis pengeringan tertua, dan hingga saat ini termasuk cara pengeringan yang populer di kalangan petani terutama di daerah tropis, sedangkan pengeringan dengan Solat Tunnel Drier merupakan jenis pengeringan yang murah dan sesuai untuk daerah yang beriklim tropis.









Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
• Kandungan apa saja yg terdapat dalam nanas ?
• Bagaimana cara memperoleh tanaman nanas ?
• Metode apa yang digunakan dalam pembuatan manisan nanas ?

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pada penulis
2. untuk membuat olahan dari hasil pertanian
3. dengan diolah menjadi manisan, gizi yang terkandung di dalam nanas diharapkan bertambah pada saat pengolahan berlangsung.
4. Menyelamatkan kelebihan produksi pada saat terjadi panen raya di daerah sentra produksi nanas.
5. Meningkatkan nilai ekonomi.
6. Menciptakan peluang berusaha dan bekerja.

Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
• Manisan nanas biasanya digunakan sebagai makanan pencuci mulut.
• Manisan nanas cukup digemari oleh semua lapisan masyarakat, baik anak – anak maupun orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh rasa manisan nanas yang sedikit asam bercampur manis serta menyegarkan.
• Masyarakat mengenal manisan nanas dalam dua bentuk, yaitu manisan nanas basah dan manisan nanas kering. Yang keduanya mempunyai rasa flavor yang khas pula. Namun, manisan nanas kering lebih banyak di dapatkan di pasar.



Tinjauan pustaka

Tanaman nanas (Ananas comosus L.Merr.) berasal dari benua Amerika. Kemudian, tanaman tersebut menyebar ke segala penjuru dunia yang beriklim tropic. Pada abad ke – 15, tanaman nanas masuk ke Indonesia sebagai pengisi lahan pekarangan, tetapi akhirnya meluas sampai ke lahan tegal. Nanas bukan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan nara sumber (literature) tanaman ini berasal dari benua amerika. Beberapa bukti yang menguatkan bahwa panaman nanas berasal dari amerika adalah penemuan Columbus pada tahun 1493 di pulau guadelopus tumbuh subur tumbuhan nanas, dan tahun 1502 hamparan tanaman ini meluas di pantai Puerto bello.
Berdasarkan benetuk daun dan buah, tanaman nanas dapat digolongkan menjadi empat, yaitu: Cayanne, Queen, Spanish, Abacaxi. Namun, di Indonesia pada umumnya dikembangkan dua golongan Nanas sebagai berikut.
a. Golongan Cayanne
1. Cirri-cirinya: daun halus, berduri sampai tidak berduri; ukuran buah besar, silinderis, mata buah agak datar, berwarna hijau kekuning-kuningan, dan rasanya agak masam.
2. Cotoh: Nanas Subang memiliki buah besar menggelembung, mahkota buah kecil, banyak berair, aroma kuat dan rasanya manis.

b. Golongan Queen
1. Cirri-cirinya; daun pendek dan berduri tajam; buah berbentuk lonjong mirip kerucut sampai silinderis, mata buan menonjol, berwarna kuning kemerah-merahan, dan rasanya manis.
2. Contoh: Nanas Palembang memiliki buah kecil, mahkota buah besar, dan rasanya manis sekali.
Contoh lain, Nanas Bogor memiliki buah kecil, kulit kuning, daging buah berserat halus, dan rasanya manis.

Kandungan gizi buah Nanas.
Buah nanas mengandung nilai gizi cukup tinggi seperti pada table dibawah ini:
No. Kandungan Gizi Jumlah
1. Kalori 52,00 kal.
2. Protein 0,40 g
3. Lemak 0,20 g
4. Karbohidrat 16,00 g
5. Fosfor 11,00 mg
6. Zat Besi 0,30 mg
7. Vitamin A 130,00 SI
8. Vitamin B1 0,08 mg
9. Vitamin C 24,00 mg
10. Air 85,30 g
11. Bagian yang dapat dimakan 53,00 %









Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1981











DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1986. Buku Petunjuk Proses Pengolahan Pisang dan Nanas Seecara Terpadu. Yogyakarta: USAID COIME-technonet Asia-Yayasan Dian Desa-BATEK Center- Approtech Asia.
---------------. 1980. Selai Nanas. Jakarta: Ditjen Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pracaya. 1982. Bertanam Nanas. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rukmana, R. 1996. Nanas Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
Soetanto, E. 1996. Manisan Buah-buahan 1. Yogyakarta: Kanisius.
Suprapti, M.L. 2001. Membuat Aneka Olahan Nanas. Jakarta: Puspa Swara.