Jumat, 10 Juni 2011

pasar induk puspa agro

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Liberalisasi produk pertanian yang saat ini terjadi di Jatim dan hampir disemua provinsi di Indonesia, bisa teratasi jika sistem pasar berpihak pada petani. Puspa Agro yang kini telah dimiliki Jatim adalah upaya mengatasi liberalisasi tersebut, dan Jatim optimistis bisa mengatasinya.
Keberadaan Puspa Agro kini telah mampu memotong mata rantai penjualan produk pertanian yang mengakibatkan petani kurang banyak untung. Dilokasi ini, petani bisa langsung menjual produknya ke pasar tanpa harus melalui tengkulak, serta meningkatkan keuntungannya.
Selain Puspa Agro, sebenarnya pemerintah Provinsi juga berusaha membangun sub terminal di masing-masing kabupaten/kota. Di sub terminal itu produk-produk pertanian bisa tampung kemudian didistribusikan ke Puspa Agro. "Strategi itu membuat ongkos distribusi semakin murah, karena kegiatan pengiriman dilakukan dalam jumlah besar," katanya, Seperti dilansir laman Diskominfo. Impian membangun sub terminal itu hingga saat ini belum bisa terwujud. Selain terbatasnya alokasi dana, petani dikabupaten/kota ternyata mereka sudah memiliki jaringan penjualan antar provinsi. "Fakta tersebut semakin membuktikan petani kita makin cerdas”.
Ketua Komisi Ilmu Sosial, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Taufik Abdullah mengatakan, agar keberadaan Puspa Agro ini makin dirasakan masyarakat dan petani juga mudah menjangkaunya, pemerintah perlu segera memperbaiki infrastuktur jalan akses menuju lokasi. Masih minimnya akses jalan menuju lokasi membuat banyak masyarakat luar Surabaya dan Sidoarjo mengaku kesulitan mencari lokasinya. "Padahal sebenarnya Puspa Agro mudah dijangkau dari berbagai arah".
Kunjungan rombongan ke Puspa Agro adalah melihat secara langsung upaya Pemerintah provinsi Jatim dalam memberdayakan petani khususnya dalam pemasaran hasil produk. Dari kunjungan ini, rombongan yang sebagian besar merupakan para guru besar ilmu sosial dari sejumlah universitas terkemuka di Indonesia, akan memberikan rekomendasi yang bisa dijadikan sebagai sumber kebijakan oleh pemerintah.
Kunjungan pengurus dan peserta AIPI ke Puspa Agro adalah sebagai rangkaian kegiatan temu ilmiah para pegiat ilmu sosial yang diselenggarakan selama dua hari di Surabaya. Temu ilmiah ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan lokasi yang berbeda-beda.
"Dari Puspa Agro rombongan selanjutnya mengunjungi Jembatan Nasional Suramadu," katanya.
1.2 Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.2.1 Rumusan Masalah
1. Prospek pemasaran apa yang digunakan di pasar puspa agro?
2. Berapa banyak penghasilan yang diperoleh oleh pasar puspa agro?

1.2.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui produk yang ada di pasar puspsa agro.
2. Untuk mengetahui bagaimana prospek pemasaran yang ada di pasar puspa agro.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses sosialisasa antara pembeli dan penjual di pasar puspa agro.

1.2.3 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi baru tentang proses transaksi yang ada di pasar puspa agro
2. Memberikan gambaran tentang transaksi jual beli yang baik sehingga menguntungkan.



BAB II
PROSPEK PEMASARAN

Lelang komoditi yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur 2011 yang digelar di Puspa Agro menargetkan transaksi sekitar Rp 517,5 miliar atau naik 10-15 persen dibandingkan hahun lalu yang hanya Rp 450 miliar.
"Lelang komoditi di Puspa Agro pada 2011 sudah berlangsung ketiga kalinya diharapkan transaksinya juga lebih besar dibandingkan pada saat digelar di Bank Pembangunan Jawa Timur Surabaya" Ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Budi Setiawan usai menyaksikan Lelang Komoditi ke 81 di Puspa Agro Jemundo Sepanjang Sidoarjo, Selasa (24/5), Seperti dilansir laman Diskominfo.
"Lelang komoditi di Puspa Agro pada awalnya para peserta mengeluh, tetapi saat ini sudah terbiasa dan jumlah perserta dan transaksinya meningkat" lanjutnya
"Pada lelang bulan lalu transaksi hanya Rp 25,773 miliar kini meningkat menjadi Rp 29,620 miliar. Sedangkan jumlah peserta juga meningkat yang sebelumnya diikuti 300 orang kini naik menjadi 450 orang"tambahnya.
Komuditi yang dilelang di area Puspa agro juga bertambah banyak dari yang sebelumnya hanya 150 jenis kini meningkat menjadi sekitar 200 jenis produk unggulan Jawa Timur.
Diantara produk unggulan yang dilelang adalah aneka jenis makanan pokok beras, jagung, sayur-mayur, ternak, hasil laut, hasil hutan dan makanan olahan serta kerajinan.
Selain itu panitia lelang terus berupaya melebarkan jaringannya ke berbagai daerah provinsi di Indonesia. Dengan semakin banyaknya jaringan maka jumlah peserta maupun komoditasnya akan bertambah banyak dan beraneka ragam.
Komoditi beras berbadai jenis menjadi primadona pada lelang komoditi ke 80 yang di diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur di Puspa Agro Jemundo Sidoarjo. Harga beras di Jawa Timur saat ini turun antara Rp 300-500/kg maka banyak diburu pembeli dari Jakarta
Panitia Lelang Komoditi ke 81 dari Disperindag Jawa Timur, Arifin T Ariadi, saat menutup Lelang Komoditi di Pasar Induk Puspa Agro Jemundo mengatakan, lelang yang dimulai sekitar pukul 10.00 hingga pukul 14.30 telah menghasilkan transaksi Rp 29,620 miliar.
Terbesar diperoleh dari penjualan komoditi buah pinang jenis raja muda volume 420 ton harga Rp 26.500/kg total transaksi Rp 11,130 miliar atau 37,58 persen dari total transaksi.

Kemudian disusul kemiri dengan volume 480 ton harga Rp 23.000/kg total transaksi Rp 6,90 miliar atau 23,30 persen dari total transaksi.Kentang granola volume 1060 ton harga antara Rp 3.500-5.600/kg total Rp 5,150 miliar atau 17,420 persen dari total transaksi.
Beras dengan berbagai jenis varitas volume 330 ton harga Rp 6.000-6.300/kg total Rp 2,019 miliar atau 6,82 persen dari total penjualan.
Komoditi lainnya kapulaga Rp 1,1 milar, jagung hebrida Rp 480 jua, tomat jenis marta Rp 735 juta, kelapa tua Rp 1,2 miliar.
Untuk lelang komoditi yang akan datang akan diselenggarakan pada minggu ke tiga Juni 2011. Selain itu di sela-sela transaksi akan diselingi hiburan music elekton dengan penyayi dari peserta lelang.
“Dengan alunan music diharapkan lelang tidak menjenuhkan dan peserta bisa terhibur,” kata panitia.





BAB III
KESIMPULAN

Liberalisasi produk pertanian yang saat ini terjadi di Jatim dan hampir disemua provinsi di Indonesia, bisa teratasi jika sistem pasar berpihak pada petani. Puspa Agro yang kini telah dimiliki Jatim adalah upaya mengatasi liberalisasi tersebut, dan Jatim optimistis bisa mengatasinya.
Keberadaan Puspa Agro kini telah mampu memotong mata rantai penjualan produk pertanian yang mengakibatkan petani kurang banyak untung. Dilokasi ini, petani bisa langsung menjual produknya ke pasar tanpa harus melalui tengkulak, serta meningkatkan keuntungannya.
Lelang komoditi di Puspa Agro pada awalnya para peserta mengeluh, tetapi saat ini sudah terbiasa dan jumlah perserta dan transaksinya meningkat. Komuditi yang dilelang di area Puspa agro juga bertambah banyak dari yang sebelumnya hanya 150 jenis kini meningkat menjadi sekitar 200 jenis produk unggulan Jawa Timur.